suka menulis dan membaca dan sedang mengejar ilmu walaupun ilmu tidak salah
Jumaat, 14-11-2015 Karya: Engelbertus Elvent Rindu adalah aroma. Rindu adalah waktu. Rindu adalah rentang. Rindu adalah penyakit. Rindu adalah aroma, yang menebarkan wangian ketika menyapa. Rindu adalah waktu, dimana aku menjadi pelukis bayangan semu. Rindu adalah rentang, yang menyoroti untuk saling dekap. Rindu adalah penyakit, yang menyebar karena bayangan jiwa. Rindu adalah aroma, yang … More RINDU
semoga tak terjadi lagi … More LANGGAM API NEGERI MELAYU
melintasi babak yang kemarin seakan terkulai menapakinya. tapi aku di tuntun tuhan untuk berlari mengapai hari ini. kisah kasih tersusun hingga kini. mendesau seperti angin gelandangan. berserak masalah menggertak tak surut niat menjajaki. dunia menaburkan godaan tak surut sunggkur meladeni.dan melawannya. usia pun 23 teraih hari ini. 11 november terulang kembali aku masih berdiri tegak … More ULANG TAHUNKU
#elvent Tumpukan puntung melapuk dalam dalam asbak kecilnya. Deruan ratapan menyembah dalam lembabnya. Tiupan angin kencang menawarkan amis menyinggungkan. Pemiliknya seperti menaruh kebencian pengunjung kamarnya.
Orang Manggarai adalah orang yang mengamini bahwa waktu bersifat siklis. Waktu siklis di sini dimaksud sebagai bahwa waktu itu berputar melingkar, pergi tapi akan kembali lagi. Irama hidup orang Manggarai mengikuti perputaran waktu. Ketika pagi tiba, bangun lalu menuju ke tempat kerja. Ketika sore menjemput, bergegas pulang ke rumah untuk bertemua keluarga dan beristirahat. Tatkala … More KEPRIBADIAN ORANG MANGGARAI YANG LUHUR
Andai kemarau yg panjang ini dpt mengeringkn hatiku yg msh merindukn mu, mungkin tak ada airmata yg keluar dr tangis ini… Rapuhnya aku tanpa mu… Tawa n candaku ternyata msh tak cukup mengobati luka ini…, ya… aku ternyata hanya bisa berteriak aku tegar n kuat tanpamu, dan kamu hanya bagian cerita kemarin yg ku anggap … More CELOTEH III ( kemarau panjang)
Era berubah menghancur muka pribumi. Negara pun bungkam melihat situasi anak negri di emperan. Gelap gulita menghalang harapan Embun pun segera mengering dipundaknya. Lantas aturan sdah memenjarakan mereka.
bulan menguak oval yang sempuna seperti matamu dan Tepat di mata bulan musim ini. Angin pemalas kembali. Semoga u tak disatukan oleh biduannya sehingga kau tidak dirayunya. dan aku akn berlanjut pada kisah disenja ini, bumi penuh kemerahan. Kembang-kembang enggan berlayu. Kau tahu, ketika bibir semangkamu tersenyum. Semua yang indah kamu rengkuh untuk tidak pernah … More CINTA BERSANDI
semakin menantang untuk membalikan setiap asumsi. demikian frontalnya yang membuat raga dibesuk keletihan. demikian kisahmu semakin aku terbuang. tapi kesempurnaan hati menafsirkan semua itu. tidak ada kesempurnaan untuk memilih partner yang abadi. sepanjang itu adalah tujuan abadi.
kadang embun menetes menyejukan hati, namun sinaran mentari merenggutnya. … More CATATAN III (selamat pagi dunia)
ENGELELVENT 
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.