ABSTRAK BLOG

Pemuisi

Semua orang bisa berpuisi. Setiap orang juga barangkali pandai menafsir puisi menurut versinya. Menurut ahli puisi kuno, puisi itu suara kenabian, suara pembebasan. Orang-orang pemuisi seringkali menggugat realitas yang “menjijikan” kemanusian disekitarnya dengan kritikan atau ucapan berupa bahasa simbolik. Puisi tidak hanya rimanya bagus, atau sesuai dengan aturan-aturan gramatika dan ketatabahasaan tetapi daging dari puisi itu ialah ia menyimpan ledakan dahsiat disetiap barisan katanya. Disinilah karakter seorang pemuisi. Pemuisi harus mengasah kepekaan, akrab dengan alam, dengan Tuhan, dengan kemanusian. Jiwa seorang pemuisi harus kuat dan mengungkapkan kebenaran dari realitas yang menindasnya. Melalui bahasa yang ekspresif ia mengetuk jiwa-jiwa sesamanya untuk mencintai kehidupan.

Mari berpuisi para nabi.

Tinggalkan komentar